Pages

Friday, June 21, 2013

konsep sederhana bentuk arsitektur jaringan dan IP addressing

Laporan Aktivitas Belajar
Nama Lengkap
:
Paisal pahrunisa
No. Registrasi
:
1107851323
Alamat email
:
Opsi
:
Sistem Jaringan dan Website
Tahap Perkuliahan ke-
:
16
USBJJ
:
STT YBSI Internasional Tasikmalaya

Aktivitas Belajar Mandiri
Kolom di bawah ini berisi uraian singkat aktivitas belajar rutin saya selama Tahap Perkuliahan ini.
Tugas muda di awal fase ke tiga , tugas ini diwali dari tanggal 17-23 juni, yang berisikan perintah “menjelaskan tentang konsep sederhana bentuk arsitektur jaringan dan IP addressing yang Anda implementasikan pada kasus yang Anda kerjakan.
Kolom di bawah ini berisi uraian singkat aktivitas saya di USBJJ selama Tahap Perkuliahan ini.
Mngerjakan tugas yang sudah ada tentunya die learning, dan mempersipakan diri untuk tugas praktek yang sebentar lagi akan berlangsung.
Kolom di bawah ini berisi kendala-kendala yang saya hadapi selama Tahap Perkuliahan ini.
Kendalanya perlu pemahaman yang lebih lagi untuk mengerjakan tugas ini untuk mempermudah performance_nya,



Rangkuman Materi Perkuliahan
Kolom di bawah ini berisi rangkuman materi perkuliahan yang telah saya pelajari dan pahami selama Tahap Perkuliahan ini
1.    Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan:
·         Hemat kabe
·         Layout kabel sederhana
·         Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan  mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian:
·         Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
·         Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
·         Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka
·         keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan
·          Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2.    Topologi Star
 Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Keuntungan:
·         Paling fleksibel
·         Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
·         Kontrol terpusat
·         Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kerugian:
·         Boros kabel
·         Perlu penanganan khusus
·          Kontrol terpusat sehingga (HUB) jadi elemen kritis

3.    Topologi  Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan :
·         setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan,  sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
·         Penambahan komputer baru lebih sulit.
·         Peka terhadap kesalahan
Keunggulan :
·         tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
·         Hemat kabel
4.    Topologi Mesh
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang adadidalamjaringan maka setiap perangkatharus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port
Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
·         Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
·         Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
·         Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
·         Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
·         Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
·         Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
·         Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal.
·         Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
·         Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
5.    Topologi Tree
Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan.
Pada topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater.  Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Kelebihan topologi TREE
·         Mudah untuk dikembangkan
·         Semua data perusahaan dapat terpusat menjadi satu area kerja
·          Kontrol menejmen lebih mudah karena sentralisasi dibagi menjadi beberapa tingkatan.
Kekurangan opologi TREE
·         Dapat terjadi tabrakan file data
·         Bila terjadi kabel putus pada komuter tingakt diatas, komputer tingkat dibawahnya tidak dapat digunakan.
TCP/IP

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah suatu set aturan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. Protokol TCP/IP ini terbentuk dari 2 komponen yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP). Protokol ini dikembangkan oleh Advence Research Project Agency (ARPA) untuk departemen pertahananAmerika pada tahun 1969. TCP/IP sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). Sebuah alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang diberikan ke setiap host dalam sebuah jaringan.
1.    Network Interface Layer
Layer ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik, media fisiknya dapat berupa kabel, fiber optic, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini protocol pada layer ini harus mampu menterjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasa dari peralatan lain yang sejenis.
Protokol-protokol yang ada pada layer ini antara lain SLIP (Serial Line Internet Protocol), PPP (Point to Point Protocol), dan ARP (Address Resolution Protocol) yaitu protocol yang digunakan untuk menerjemahkan alamat logic ke dalam alamat hardware atau sebaliknya dari alamat hardware ke dalam alamat logic (Reverse ARP).
2.    Internet Layer
Protocol-protocol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat beberapa protocol penting, antara lain:
IP (Internet Protocol), adalah protokol di internet yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat  yang benar.
ICMP (Internet Control Message Protocol), adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan bila terjadi masalah pengiriman paket data.
3.    Transport Layer
Transport layer merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya. Dua protokol yang sangat penting pada layer ini adalah:
TCP (Transmission Control Protocol), yaitu protokol yang menjamin keandalan pengiriman data dengan menggunakan proses acknowledgement yaitu sinyal pemberitahuan bahwa data telah sampai / diterima.
Protokol TCP selalu meminta konfirmasi setiap selesai mengirimkan data,  apakah data sudah sampai di tujuan dengan selamat, bila sudah maka TCP  akan mengirimkan data urutan berikutnya, bila belum maka akan dilakukan pengiriman ulang (retransmisi), data yang dikirim maupun yang diterima selalu menggunakan nomor pengurutan.
UDP (User Datagram Protocol). Lain halnya dengan protokol TCP, untuk protokol  UDP adalah protokol yang tidak menggunakan proses acknowledgement dan pengurutan, sehingga lapisan diatas protokol ini tidak pernah mengetahui sampai atau tidaknya paket data yang dikirim ke tujuan.
4.    Application Layer
Pada layer inilah terletak semua aplikasi  yang menggunakan protocol TCP/IP, misalnya:
FTP (File Transfer Protocol), yaitu protocol untuk transfer file.
Telnet, yaitu protocol untuk akses dari jarak jauh.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), yaitu protocol untuk pertukaran e-mail.
HTTP (Hypertext Transfer Protocol), yaitu protocol untuk transfer file HTML dan Web.


Video Dokumentasi
Pada kolom ini berisi cuplikan gambar (screenshots) dari Video Dokumentasi yang telah saya buat pada Tahap Perkuliahan ini.
contoh (screenshots) video dokumentasi :



Kolom di bawah ini merupakan uraian yang menceritakan isi Video Dokumentasi yang telah saya buat.
Video ini berisi tutorial yang menjelaskan tentang  tentang konsep sederhana bentuk arsitektur jaringan dan IP addressing
Kolom di bawah ini berisi link yang menampilan Video Dokumentasi yang telah saya upload di Youtube.
Bisa juga di lihat untuk video ditorialnya.



No comments:

Post a Comment